Selasa, 01 Januari 2008

Batik cetak atau yang disebut juga dengan batik cap, merupakan proses pembatikan yang menggunakan cap atau alat cetak atau stempel yang terbuat dari tembaga dan pada cap tersebut telah terpola batik. Sehingga proses pembatikan cetak (cap) ini dapat jauh lebih cepat dan mudah. Untuk pengerjaan batik ini dapat diproduksi secara banyak dan juga hanya diperlukan waktu satu minggu untuk menyelesaikan proses pembatikan ini.

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik cetak ini:
  1. Tahap pertama atau disebut juga proses pembatikan pertama, yaitu pembuatan pola dan motif yang dikehendaki diatas kain putih (sutera) dengan dicap/dicetak. Dengan mencelupkan alat cap tersebut ke lilin panas dan kemudian ditekan pada kain.
  2. Tahap selanjutnya yaitu, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.
  3. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  4. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
  5. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
    Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  6. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  7. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  8. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.